Push System: Merencanakan dan Menjalankan
Tugas dijadwalkan dan “didorong” ke tim berdasarkan perencanaan. Cocok untuk permintaan yang stabil, namun bisa tidak efisien jika prediksi meleset.
Contoh: Tim manufaktur memproduksi berdasarkan proyeksi penjualan kuartalan.
Pull System: Bekerja Sesuai Permintaan
Tugas hanya dijalankan jika memang dibutuhkan. Ini mengurangi pemborosan tapi membutuhkan fleksibilitas tinggi.
Contoh: Restoran hanya memasak setelah ada pesanan.
Pendekatan Hybrid: Menggabungkan Kekuatan Keduanya
Cocok untuk proyek kompleks—gunakan push untuk tugas terprediksi dan pull untuk tugas reaktif.
Contoh: Perusahaan teknologi menjadwalkan pembaruan sistem (push) tapi memperbaiki bug berdasarkan laporan pengguna secara langsung (pull).